Regulasi

19 Pejabat PBB Ikut Jadi Korban Jatuhnya Ethiopian Airlines 

Lokasi jatuhnya pesawat Airlines Eithiopian jenis boing 737 MAX 8.

JAKARTA-Dari 149 penumpang yang teregister dalam pesawat naas Eithiopian Airlines yang jatuh Minggu pagi, 10 Maret 2019 waktu setempat, tercatat 19 pejabat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ikut menjadi korban.

Pesawat Boing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi ET - AVJ tujuan Nairobi jatuh hanya beberapa saat lepas landas. Ke-19 pejabat PBB ini diketahui tengah dalam perjalanan menuju konferensi lingkungan yang disponsori PBB di Nairobi, Kenya.

Program Pangan Dunia, Badan Pengungsi PBB dan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agricultural Organization/FAO) termasuk di antara badan-badan PBB yang melaporkan kehilangan personelnya dalam insiden tersebut.

Selain mereka, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga dijadwalkan akan menghadiri konferensi yang sedianya akan dimulai pada Senin (11/3/2019) waktu setempat, bersama dengan lebih dari 4.700 kepala negara, menteri, dan para eksekutif.

Sebagaimana diberitakan Bloomberg, topik yang akan dibicarakan dalam konferensi itu mencakup konsumsi dan produksi berkelanjutan, polusi plastik, limbah makanan, dan perubahan iklim.

Menurut siaran pers PBB, yang dirilis Minggu (10/3), hasil dari konferensi nanti akan menetapkan agenda lingkungan global dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam Perjanjian Paris dan Agenda 2030.

Kabar jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines sontak menjalarkan duka bagi dunia internasional. Boeing 737 Max jatuh tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia kemarin.

Berdasarkan laporan Reuters, pesawat itu meninggalkan Bandara Bole pada pukul 8.39 waktu setempat. Namun beberapa menit berselang atau pada pukul 8.44 waktu setempat, menara kontrol kehilangan kontak dengan pesawat tersebut.

Peristiwa nahas ini menewaskan 149 penumpang dan delapan awak pesawat, di antaranya 32 warga Kenya dan 18 warga Kanada, dua kelompok terbesar berdasarkan kebangsaan.

"Kecelakaan itu menjadi berita yang menyedihkan," ujar Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan melalui twitnya. Dalam sebuah pernyataan, Trudeau menyatakan Kanada siap menawarkan bantuan dan kerja samanya dengan pemerintah Ethiopia.

Kantor Perdana Menteri Ethiopia sebelumnya telah mengirimkan belasungkawa melalui Twitter kepada keluarga korban yang hilang dalam kecelakaan itu.(rdh/bc)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar